Mengegaskan Para Daerah Penyerangan Warga Lombok Timur Ahmadiyah

Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor mengutuk keras penyerangan terhadap jemaah Ahmadiyah di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Aparat diminta mengusut kasus itu.


"Kami mengutuk keras tindakan teror, perusakan, dan pengusiran kepada warga Ahmadiyah. Apalagi dilakukan di tengah suasana bulan suci Ramadan. Bulan Ramadan tak hanya menahan lapar, haus dan mengisinya dengan ibadah, tapi juga menjaga harmoni kehidupan. Ramadan mesti penuh dengan cinta kasih kepada sesama, jauh dari perilaku destruktif dan kebencian," kata Sekretaris Jenderal PP GP Ansor Adung Abdul Rochman, Minggu (20/5/2018).

Menurut Adung, aksi intoleransi semacam ini tidak bisa dibiarkan. Para pelaku harus ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku.

"Kami meminta aparat kepolisian mengusut kasus ini. Aparat harus dapat memberikan jaminan keamanan kepada seluruh warga negara, termasuk kepada jemaah Ahmadiyah untuk melaksanakan ibadah sesuai keyakinannya masing-masing seperti amanat UUD 1945," kata Adung.

Adung mengatakan jika aparat tidak bertindak tegas, maka sikap kebencian dan intoleransi pada sesama warga negara Indonesia karena perbedaan paham keagamaan akan semakin tumbuh subur.

"Jika dibiarkan justru akan menjadi pembenaran aksi kelompok radikal tersebut," ujarnya.

Aksi penyerangan itu terjadi di Desa Greneng, Kecamatan Sakra Timur, Lombok Timur pada Sabtu (19/05) sekitar pukul 12.00 WITA. 6 Unit rumah rusak parah hingga rata dengan tanah.

Informasi yang dihimpun, aksi penyerangan itu berlangsung cepat. Sekelompok warga merusak rumah-rumah milik jemaah Ahmadiyah. Sehingga jemaah kocar kacir hingga lari ke dalam hutan.

"6 Rumah rusak parah. Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam penyerangan ini," Kata Kabid Humas Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) AKBP I Komang Suartana saat dihubungi detikcom.

Comments